Kebahagiaan dibalik Sebungkus Pecel Lele
dari buku ”Bahagianya Merayakan Cinta” karya Salim A Fillah. source : kfk.kompas.com Suatu hari ada seorang lelaki, yang ikut antri di warung pecel lele di daerah Monjali. Mendung bergantung sore itu, dan warna hitam yang menyeruak di barat mulai bergerak mendekat. Dia, pria berkaos putih yang leherannya mulai geripis, di kepalanya ada peci putih yang kecil, dan celananya beberapa senti di atas mata kaki. Sandal jepit swallow yang talinya hampir putus nyangkut diantara jempol dan jari kakinya. Seperti yang lain ia juga memesan, ”Pecel Lele, Mas!” ”Berapa?” Tanya Mas penjual yang asyik menguleg sambal terasi sambil sesekali meraih sothil besar untuk membalik gorengan lele di wajan raksasa. Gemuruh bunyi kompor mengharuskan orang berbicara sedikit lebih keras. ”Satu. Dibungkus..” Perlahan tangannya merogoh saku celana, lalu duduk sembari menghitung uangnya. Malu-malu, tangannya dijorokkan sedikit ke bawah meja. Uang pecahan ratusan sudah disatukan dengan se