Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2016

Satu Suapan dengan Satu Suapan, Keajaiban Sedekah

Gambar
Kita awali dengan sebuah kisah keajaiban sedekah. Kisah yang menunjukkan bagaimana Allah sangat menghargai amal hamba. Tuhan Yang Maha Mendengar tidak akan menyia-nyiakan kebaikan makhluk yang Dia ciptakan. Tersebutlah seorang ibu solihah. Beliau memiliki seorang putra yang menjadi tulang punggung keluarga. Di rumahnya yang penuh keterbatasan, sang ibu menunggu kapan putranya pulang. Dia pergi melakukan safar yang jauh. Hingga sang ibu putus asa, sementara sisa makanan tinggal cukup beberapa hari. Suatu hari sang ibu sedang bersiap untuk menyantap makan siangnya. Ketika beliau mengambil suapan pertama dan siap untuk dilahap, tiba-tiba di depan pintu ada pengemis yang meminta makanan. Beliaupun tidak jadi melanjutkan suapannya. Beliau menaruh suapannya dan menyerahkan satu porsi makanan itu ke pengemis. Sehari itu, sang ibu menahan lapar. Ternyata selang beberapa hari, tibalah putranya yang lama dia nantikan. Mulailah dia bercerita tentang kejadian yang luar biasa kepada i

Kata Ajaib Untuk Kesabaran.. Sesuk Yo Le..

Gambar
Sewaktu kecil.. Saya tumbuh di pasar. Ibu saya berjualan es teh di pinggir pasar Klaten saat itu.  Bagi kawan-kawan yang tinggal atau berasal dari Klaten, jika Anda tahu toko plastik sari utama. Di depan toko itulah Ibu saya berjualan. Setiap hari saya di sana, karena saat itu tak ada orang lain yang merawat saya.  Bapak saya merantau mencari nafkah dikota yang lain. Ibu memenuhi kebutuhan harian kami dengan berjualan es teh. everystockphoto.com Setelah sore kami pulang ke rumah kontrakan... Dari pasar menuju rumah, banyak sekali toko-toko yang kami lewati dengan berjalan kaki. Dari toko makanan, jajanan, sampai mainan. Saat melewati toko mainan. Saya berhenti..namanya anak kecil. Pingin punya. Hampir selalu begitu. Berhenti sejenak melihat mainan yang dijajar. Sambil membayangkan punya salah satu dari itu. Sejenak tidak peduli dengan apapun sampai ibu saya mendekati lalu berkata,  "Sesuk yo le..  (besok ya nak)" Dan kami pun berjalan lagi..

Bu Guru, Mohon Duduk di Kursi Bunda di Pernikahan Saya..

Gambar
Di suatu sekolah dasar, ada seorang guru yang selalu tulus mengajar dan selalu berusaha dengan sungguh-sungguh membuat suasana kelas yang baik untuk murid-muridnya. Ketika guru itu menjadi wali kelas 5, seorang anak–salah satu murid di kelasnya– selalu berpakaian kotor dan acak-acakan. Anak ini malas, sering terlambat dan selalu mengantuk di kelas. Ketika semua murid yang lain mengacungkan tangan untuk menjawab kuis atau mengeluarkan pendapat, anak ini tak pernah sekalipun mengacungkan tangannya. Guru itu mencoba berusaha, tapi ternyata tak pernah bisa menyukai anak ini. Dan entah sejak kapan, guru itu pun menjadi benci dan antipati terhadap anak ini. Di raport tengah semester, guru itu pun menulis apa adanya mengenai keburukan anak ini. sejarol.blogspot.com Suatu hari, tanpa disengaja, guru itu melihat catatan raport anak ini pada saat kelas 1. Di sana tertulis: “Ceria, menyukai teman-temannya, ramah, bisa mengikuti pelajaran dengan baik, masa depannya penuh h

Jadi Ibu Harus Bijak.. Jadi Ibu Harus Kuat..

Gambar
Pertama kali dapat kabar dipondok, Altaf sangat ceria dan aktif. Tiba-tiba semuanya berubah kacau. Altaf menangis terus minta pulang. Hati Ibu siapa yang enggak gamang dapat info dari pondok dan ditelepon dengar anaknya menangis.... Hari kunjungan pertama datang, maksud hati untuk menghibur, tapi ternyata kondisinya malah makin hancur. Belum lagi tekanan dari sana sini mulai muncul.. "Bu kalau anaknya begini terus nanti pengaruh ke yang lain, bawa pulang aja dulu nanti kalau sudah tenang baru balikin lagi biar gak ganggu yang lain, nanti yang lain ikutan gitu juga kan repot kitanya." "Ini kali dipaksa ya Bu masuk pondok? Jangan dipaksa Bu, jadinya malah gini." "Ini anak dimanja banget kali ya Bu? Kalau dimanja ya susahlah.. malah ganggu yang lain" Ada juga yang bilang, "udah Bu tinggalkan aja anaknya nanti malah makin aleman."  Berbagai komentar sesama orang tua pun bikin kita sebagai Ibu makin terpuruk.  1080.plus Sepanjang