Kaos Kaki Bolong

Seorang ayah yang terkenal dan kaya raya sedang sakit parah. Menjelang ajal menjemput, dikumpulkanlah anak-anaknya.

Beliau berwasiat:
"Anak-anakku, jika Ayah sudah dipanggil Allah Yang Maha Kuasa, ada permintaan Ayah kepada kalian"
"Tolong dipakaikan kaos kaki kesayangan Ayah walaupun kaos kaki itu sudah bolong, Ayah ingin memakai barang kesayangan yang penuh kenangan semasa merintis usaha di perusahaan Ayah dan minta tolong kenangan kaos kaki itu dikenakan bila Ayah dikubur nanti."
source: emysofyan.blogspot

Akhirnya sang ayah wafat. 

Ketika mengurus jenazah dan saat akan dikafani, anak-anaknya minta ke ustadz agar almarhum diperkenankan memakai kaos kaki yang bolong itu sesuai wasiat ayahnya.

Akan tetapi sang ustadz menolaknya. 
"Maaf secara syariat hanya 2 lembar kain putih saja yang diperbolehkan dikenakan kepada mayat."

Maka terjadilah perdebatan antara anak-anak yang ingin memakaikan kaos kaki robek dan pak ustadz yang melarangnya. Karena tidak ada titik temu, dipanggilah penasihat sekaligus Notaris keluarga tersebut.

Sang notaris menyampaikan Surat Wasiat, "ayo kita baca bersama sama siapa tahu ada petunjuk".

Maka dibukalah Surat Wasiat almarhum untuk anak-anaknya yang dititipkan dititipkan kepada Notaris tersebut.

Ini bunyinya:
"Anak-anakku, pasti sekarang kalian sedang bingung, karena dilarang memakaikan kaos kaki bolong kepada jenazah ayah".
"Lihatlah anak-anakku, padahal harta ayah sangat banyak, uang, beberapa mobil, tanah, kebun dan sawah, rumah mewah, tetapi tidak ada artinya ketika ayah sudah meninggal dunia".
"Bahkan kaos kaki bolong saja tidak boleh dibawa mati.
Begitu tidak berartinya harta dunia, kecuali iman dan amal kebaikan kita".
Anak-anakku inilah yang ingin ayah sampaikan agar kalian tidak tertipu dengan dunia yang hanya sementara, pada akhirnya teman sejati kita hanyalah Iman dan Amal Shalih.
"Salam sayang dari ayah yang ingin kalian menjadikan dunia sebagai jalan menuju Ridlα Allah SWT".

Marilah ini sebagai renungan bagi kita semua.

Orang tua tidak takut miskin memberi nafkah pada anaknya saat membesarkan mereka.
Tapi banyak anak sering takut kekurangan saat menanggung orang tuanya di masa tuanya.
Lihat diri kita saat ini,
Sehebat apapun, 
Suksespun setinggi langit,
tapi tanpa doa, restu orang tua yang membesarkan kita
maka tidak akan ada ketenangan, keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup.

Uang bisa dicari,
ilmu bisa digali
jabatan bisa kita raih
tapi kesempatan untuk mengasihi orang tua takkan terulang kembali.

Satu ibu, 
bisa merawat tujuh anaknya
tapi tujuh orang anak belum tentu bisa membahagiakan
satu orang ibu.

Satu ayah,
bisa menghidupi tujuh anaknya
tapi tujuh orang anak belum  tentu dapat menghidupi
satu orang ayah.

Sesekali tengoklah orang tuamu,
tatap wajahnya ketika ia terlelap tidur
lihat kerutan di wajahnya,
lihat rambutnya yang kini mulai memutih,
lihat badannya, yang dulu tegap kini mulai membungkuk,
semua telah berubah termakan waktu tapi tidak dengan kasih sayangnya...

Sudahkah kita membuatnya bahagia hari ini?
Sudahkah kita membuatnya bangga hari ini?
Sudahkah kita membuatnya tersenyum hari ini?

Tidak akan ada jasa yang mampu kita balas,
Tidak akan ada kebaikan yang mampu kita balas,
semua begitu banyak, begitu tulus.
source: kompasiana

Yaa Allah Ya Tuhanku
Hadiahkanlah Kebahagiaan untuk kedua orang tua kami atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah mereka berikan kepada kami.
Maafkan ...
Ampuni ...
Terimakasih ......
Aku Mencintaimu Ayah, Ibu...
Kasihmu takkan pernah terganti..
Perlakukanlah orang tua mu seperti raja, maka hidupmu akan seperti raja.

Rabbana Taqabbal Minna.
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami),

Aamiin Yaa Rabbal Aalamin
Semoga Kita Menjadi Anak yang sholeh dan shalihah.
Aamiin

Semoga Bermanfaat...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

15 Hal yang Menyelamatkan Seorang Muslim dari Fitnah Akhir Zaman

Nasihat Ulama untuk Mengatasi Konflik Rumah Tangga