Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2016

Mengapa Kita Harus Menangis ?

Gambar
Berapa banyak di antara kita yang pernah menangis karena terharu dan bahagia?                        Berapa banyak di antara kita yang pernah menangis karena kehilangan kasih orang yang dicintainya? Berapa banyak pula di antara kita yang pernah menangis karena gagal memperoleh apa yang diiinginkannya dalam hidup ini? Tetapi, pernahkah kita seumur hidup menangis karena Allah? Menangisi dosa-dosa kita? Menangisi kelemahan kita di hadapan Allah?. Tentu kita bertanya, apakah menangis itu disukai Allah? Apakah Allah menyukai orang-orang yang cengeng (suka menangis)? Bagi kita manusia tentu tidak suka kalau ada teman/kerabat kita yang suka menangis alias cengeng, apapun alasannya. Kita  menganggap tangisannya itu hanya akan menambah luka dan beban bagi yang melihatnya. Namun, tahukah kita bahwa bagi Allah ada satu tangisan yang sangat disukai dari hamba-Nya? Yaitu seseorang yang menangis karena takut kepada Allah. Itulah tangisan yang sangat disukai oleh-Nya. Dari Abu Umamah radhiyallahu

Berlapang Dada atas Perbedaan

@ Renungan Ramadhan 1437 Ada yang berbeda sewaktu mengimami shalat tarawih disebuah masjid. Yakni perubahan tata cara shalat tarawih, dimana doa berjama’ah diantara dua tarawih ditiadakan dan diganti dengan doa sendiri – sendiri. Usut punya usut, ternyata sebelumnya ada ustadz yang menyampaikan bahwa praktek itu sebagai sebuah bid’ah. Masjid itu memang cukup plural, dimana ustadz yang mengampu cukup “beragam” corak dan latar belakangnya. Kami sendiri sangat jarang membahas masalah fiqih disana, apalagi sampai menyerempet khilafiah. Namun adanya fenomena dilapangan, membuat kami ingin menulis. Bisa jadi antum juga tidak sepakat, namun diantara fenomena khas kajian fiqih memang keharusan memahami perbedaan. Tentu saja perbedaan yang berlandaskan dalil. Pertama, Bilangan Tarawih Sejak kecil hingga sekarang, kami terbiasa shalat tarawih 23 raka’at. Meski kadang kami juga melaksanakan shalat tarawih 11 raka’at, baik sebagai imam maupun makmum. Namun jika sudah membahas masalah fiqih,

Jangan Terlalu Cepat Menilai Orang Lain

Gambar
Dalam suatu pameran seni pada 1966, Carl Andre membuat barang aneh. Lihatlah, ia membuat sesuatu yang berbeda. Nyeleneh. Sangat berbeda dengan patung modern. Hanya susunan bata. carl andre afasia Tahukah, ada apa dibalik karya tersebut? Carl Andre dalam pameran di Tibor de Nagy Gallery, New York yang disebut Equivalent VIII itu ternyata punya maksud untuk menguji respon intelektual dan toleransi pengunjung. Menggemparkan pikiran atau asumsi monoton dan membuat mereka seolah-olah merasa bersalah. Carl Andre mengajarkan kita bagaimana memandang dunia atau realitas dengan cara yang berbeda. Bagaimana kita menilai sesuatu dengan sudut pandang berbeda. Jangan cepat menilai. Melihat sesuatu dari luarnya saja. Misalnya, apa yang saya lakukan di social media, belum tentu sama dengan apa yang terjadi di kehidupan saya sehari-hari. Percayalah, setiap tulisan dan postingan saya ada maksud tertentu. Jangan cepat menilainya ya, tapi coba lihat dari sudut pandang yang berbeda. Menila

Miracle of Given : Rubah Logika Sedekah-mu, Pembuka Pintu Rezeki & Harta

Gambar
Saya menduga ia berasal dari kelas sosial terpandang dan mapan. Karena penampilannya rapih, menarik dan wajah yang tampan. Namun tidak seperti yang saya duga, Mas Ajy berasal dari keluarga yang pas-pasan. Jauh dari mapan. Sungguh kontras kenyataan hidup yang dialaminya dengan sikap hidup yang dijalaninya. Sangat jelas saya lihat dan saya pahami dari beberapa kali perbincangan yang kami bangun. Satu kali kami bicara tentang penghasilan sebagai guru. Bertukar informasi dan memperbandingkan nasib kami satu dengan yang lain, satu sekolah dengan sekolah lainnya. Kami bercerita tentang dapur kami masing-masing. Hampir tidak ada perbedaan mencolok. Kami sama-sama bernasib "guru" yang katanya pahlawan tanpa tanda jasa. Yang membedakan sangat mencolok antara saya dan Mas Ajy adalah sikap hidupnya yang amat berbudi. Darinya saya tahu hakikat nilai di balik materi. Penghasilannya sebulan sebagai guru kontrak tidak logis untuk membiayai seorang isteri dan dua orang putra-put

TRADISI SALING MEMINTA MAAF

Gambar
Meminta maaf, tak menjadikan kita hina... Memberi maaf, tak menjadikan kita bangga... Tetapi saling memaafkan yang menjadikan kita mulia.. Menjelang Ramadhan dan Iedul Fitri, sudah menjadi budaya dan tradisi, kita saling meminta maaf atas kesalahan kita kepada sahabat dan kerabat kita. Apalagi di era modern sekarang, didukung dengan gadget dan teknologi, permintaan maaf bisa dilakukan dengan mudah dan dengan model-model yang bervariasi. Tapi bagaimanakah sebenarnya, Tradisi Meminta Maaf menurut pandangan Islam ? Meminta maaf itu disyariatkan dalam Islam. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda , من كانت له مظلمة لأخيه من عرضه أو شيء فليتحلله منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته وإن لم تكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليه “Orang yang pernah menzalimi saudaranya dalam hal apa pun, maka hari ini ia wajib meminta agar perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari saat tidak ada ada dinar dan dir

Ramadhan : Toleransi dan Momentum Perbaikan Diri

Gambar
Gulalives.co, JAKARTA  – Pemerintah RI melalui Kementerian Agama telah menetapkan awal Ramadan 1437H/2016M jatuh pada hari ini, Senin (6/6/2016). Ada banyak pesan Ramadhan yang pada tahun ini serempak seluruh ummat Islam di Indonesia. Beberapa pesan Ramadhan diantaranya disampaikan Menteri Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) saat menggelar sidang itsbat Ramadhan, Ahad (5/6/2016)malam di Jakarta. Sebagai informasi, penetapan awal Ramadhan yang mulai hari ini, Senin (6/6/2016) dilakukan setelah mendengar laporan dari 93 petugas yang berada di 93 titik pemantauan hilal di seluruh Indonesia. Menag mengaku menerima laporan dari lima wilayah yang melihat hilal, yaitu Akrim Moka (57/Kasi Bimas Islam Kankemenag Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, NTT), disumpah oleh Mukmin, Wakil Ketua Pengadilan Agama Atambua, KH. Makmuri (59/Ketua badan Hisab Rukyat Jombang, Agus Salim (45/Kepala KUA Ploso, Jombang), Lutfi Fuadi (30/Dosen IAIN Bahrul Ulum Jombang

Mengisi Ramadhan dengan Ilmu

Gambar
Menjelang perhelatan akbar yang bernama Ramadhan, ada sebuah hal yang harus kita miliki: *ILMU* .... ya ilmu tentang ramadhan. Pastikan ilmu kita tentang amala n dan hal-hal tentang ramadhan telah komplit berada dalam catatan sanubari kita sebelum memasuki ramadhan. Konsep agama kita (sebagaimana yang diterangkan Imam Al Bukhari -rahimahullah-) : العلم قبل القول والعمل "Ilmu sebelum berbicara dan beramal" (Shahih Al Bukhari) Kita harus paham bagaimana sahur, pembatal-pembatal puasa, sunnah-sunnah puasa, cara berbuka, serta amalan-amalan yang dapat kita maksimalkan di bulan suci ini. Bagi wanita hamil atau menyusui, dia harus tahu apa yang harus dia lakukan di ramadhan. Bagi yang memiliki rencana bepergian jauh atau traveling di bulan ramadhan, dia harus tahu ilmunya. Bagi yang memiliki penyakit atau tindakan medis seperti cuci ginjal di bulan ramadhan, dia harus tahu konsekuensinya. Bacalah buku panduan dan artikel, ikutilah kajian dan tanya seorang usta